Selasa, 05 Mei 2009

Sorry, man

Dalam kehidupan sehari-hari, anda dan saya pasti pernah berbuat salah, baik yang tidak begitu besar dimana tidak mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada orang lain maupun yang sedikit lebih besar sehingga mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada orang lain. Dan selanjutnya saya yakin bahwa hal pertama yang anda dan saya lakukan adalah meminta maaf pada orang tersebut.

            Namun kadang pula, pasti kita juga mengalami  kejadian dimana seseorang berbuat salah pada kita dengan kondisi yang sama seperti diatas. Dan tentu saja saya yakin bahwa kali ini pasti kita yang akan meminta maaf. Kalau dilihat dari kedua hal tersebut adalah proses atau kejadian maaf memaafkan tidak akan ada masalah dan tidak perlu diperdebatkan, apalagi kalau sampai ditulis-tulis seperti ini.

            Pernah sekali waktu saya bertemu dengan orang yang sedang dalam ‘voltase yang tinggi’. Dia sedang benar-benar marah sebab ada seseorang yang sedang berbuat salah padanya. Orang yang bersalah tersebut, dari mulutnya telah ‘mengalir dengan deras’ kata maaf. Namun orang yang sedang ‘tune in’ tetap saja tidak menhentikan kemarahannya. Memang orang yang bersalah ini sudah agak sering berbuat salah, sehingga sebagian dari diri saya mengatakan bahwa wajar juga sih jika dia kena marah. Tapi sebagian dari diri saya mengatakan bagaimana ini bisa selesai jika kata maaf yang telah dikeluarkan tidak ‘berfungsi’ sebagaimana mestinya apalagi jika dibandingkan dengan apa yang telah saya sebutkan diawal tulisan ini.

            Sebenarnya saya sendiri pun juga bingung (kalau anda juga bingung, sama dong), bagaimana bisa memaafkan atau dimaafkan oleh seseorang jika ada perbuatan salah yang terjadi.

            Pernah sekali saya atau mungkin anda juga, mendengar bahwa untuk bisa memaafkan kita perlu apa yang namanya sabar, berbesar hati dan lapang hati. Jujur saja mendengar namanya saja saya sudah cukup takut jika disuruh mendefinisikannya apalagi jika disuruh untuk melaksanakannya. Saya yakin anda akan sependapat dengan saya mengatakan : “Itu sih berat benar ”.

            Seorang terkenal yang bernama Mahatma Gandhi, pernah berkata :”Apabila anda benar anda tidak perlu marah. Apabila anda salah anda tidak boleh marah”. Sepintas saya berpikir bagaimana seorang Mahatma Gandhi menjalani hidupnya sehari-hari sampai akhir hayatnya. Separuh bagian ke belakang dari kalimat itu tentu saja mudah dilakukan, tapi bagaimana dengan separuhnya lagi yang ada didepan ? Anda tidak perlu marah jika anda benar ?

            Mahatma Gandhi merupakan tokoh atau public figure yang sangat berpengaruh terhadap sejarah kehidupan rakyat dan negara India. Walaupun Beliau sudah lama meninggal, namun banyak ajarannya yang dipakai oleh rakyat India.

            Lalu akhirnya saya sadar bahwa sabar, besar hati dan lapang hati dimulai dengan tidak perlu marah jika anda benar. Anda pasti akan mengatakan saya sedang bermimpi atau apa saja. Saya sendiri pun tidak keberatan sebab memang ini semua dimulai dari ‘my imagination’.

            Oleh karena itu saya hanya mengajak anda semua (itu juga jika anda mau), jika ada orang yang bersalah pada anda dan meminta maaf pada, cobalah untuk memaafkannya tanpa harus marah terlebih dahulu. Bahkan bila orang yang bersalah terhadap anda tersebut tidak mengucapkan kata maaf, baik disengaja maupun tidak sengaja, anda pun tidak perlu marah, cukup bayangkan saja orang bersalah terhadap anda itu sedang bilang : “Sorry, man”.

            Anda pun tidak perlu bertanya kepada saya bisa anda peroleh. Saya menyebutkan dua alasan. Pertama, Banyak orang bilang kalau anda suka marah akan lebih cepat tua (saya sendiri agak kurang percaya). Namun ada sebuah penelitian mengatakan jika anda tertawa anda menarik atau menggunakan 3 buah otot wajah atau muka. Sedangkan jika anda marah, maka akan menarik 75 buah otot wajah atau muka (nah, kalo ini saya agak sedikit percaya jika marah bisa lebih cepat tua). Kedua, dengan ‘hati’ Mahatma Gandhi selalu mendapat tempat di hati rakyat India sampai sekarang. Oleh karena itu bisa saja anda juga mendapat tempat di hati pada orang yang telah anda maafkan tersebut. Ingat tanpa marah-marah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar