Senin, 23 Agustus 2010

Songs of ‘My Beib’

Tidak menyangka…. kalau memang sesuatu itu kalau memang sudah ditentukan (kalau tidak boleh memakai kata ditakdirkan), semua akan terjadi begitu saja. Seperti tidak ada yang menghalangi, dan segala sesuatu begitu mudah menjalaninya. Jadi, inilah cerita awal pertemuan antara ‘Me’ and ‘My beib’
Mengingat hari pertama kami bertemu, tidak ada sedikitpun rencana atau apa. Dimulai dari chatting pertama 3 hari sebelumnya, kami hanya berbicara seperti layaknya orang yang baru kenal, namun rasanya seperti sudah kenal lama dan bertemu kembali. Berbicara banyak hal membuat kami semakin tahu siapa kami masing-masing. Hingga suatu hari dmulai dari chat siang hari hingga sore malam hari akhirnya tanpa direncanakan, kami bertemu. Tidak banyak sebenarnya yang kami bicarakan selain topik mengenai ‘Nicholas’. Tapi sekali lagi dari sinilah semua dimulai. Seperti lagu ‘strangers in the night’

Something in your eyes was so inviting,
Something in your smile was so exciting,
Something in my heart, told me I must have you.


Hari-hari selanjutnya kami pun lebih banyak chat daripada bertemu langsung. Kalo ada yang mau berkomentar aneh, ya memang gak salah juga. Tapi kalo memang udah punya perasaan, ya memang beda.

Pertemuan kami yang kedua hanya membuat ‘Me’ yakin bahwa something in my heart ini bener-bener is meant to be. ‘Me’ harus mengatakannya apa yang dia rasakan.

Pertemuan kami yang ketiga, setelah makan siang bersama dan nonton film bersama, ‘Me’ tanpa kata-kata langsung ‘Me’ genggam tangannya. Sempat ditanyakan apa dari maksud ini semua. Ya, ‘Me’ jawab saja “Something in my heart, told me I must have you”.

Begitulah awal pertemuan ‘Me’ and ‘My Beib’. Masih awal memang kalau mau bicara akan dibawa kemana hubungan ini. Tapi ‘Me’ and ‘My Beib’ mencoba untuk yakin suatu hari ini akan berujung dengan kebahagian. Tapi tentu saja harus sesuai dengan kehendak Yang Diatas. Untuk saat ini, ‘Me’ and ‘My Beib’ hanya akan menjalani apa yang bisa kami jalani. Dengan waktu yang hanya 2 minggu, kami ‘jadian’ itu saja sudah menakjubkan kami berdua, apalagi orang lain.

Tapi biarlah apa kata orang lain yang penting, ‘My Beib’, dia bisa mendengar apa suara isi hati ‘Me’. Listen To My Heart ‘Beib’

I don't know why
But every time we touch I feel alive
There's nothing like it
People say that love can't be that strong
You might just believe it
We can show you, we can prove them wrong


I'm spending the lifetime
My whole life
There's nothing gonna stop us
cause we are
A once in a lifetime


If you wanna know how much I feel inside
Listen to my heart come closer
Let me wrap my arms around you
There's nothing I can do
I'm so in love with you
Just listen to my heart


I can't tell you what our future holds
But as long as we're in love
We're in life


Yes, as long as we’re in love, we’re in life. Mungkin dalam perjalanan hidup ‘Me’, Tuhan ingin mengenalkan kamu ‘My Beib’. Dan saat ini, ‘Me’ bersyukur bisa mengenal kamu ‘Beib’. Mungkin saja di masa depan, Tuhan berkehendak lain. Itu di luar kekuatan kita. Dan boleh minjam kata si John Smith di film Pocahontas, ‘Me’ mau bilang “I'd rather die tomorrow than live a hundred years without knowing you”. I just can’t imagine If I Never Knew You….

And I'm so grateful to you
(maybe) I'd have lived my whole life through
Empty as the sky
Never knowing why
(maybe) Lost forever
If I never knew you


‘Beib’, thanks sudah mau masuk dalam kehidupan ‘Me’. Sepertinya ‘Me’ tidak akan bisa menemukan kata-kata yang lebih tepat lagi untuk mengungkapkan perasaan ini. You Made Me Feel Brand New .

I’ll never find the words, my love
To tell you how I feel, my love
Mere words could not explain


God bless you
You make me feel brand new
For God blessed me with you
You make me feel brand new


Dan akhirnya, jika suatu hari ‘Me’ sudah tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk mengekspresikan apa isi hati, ‘Beib’, i hope you still know what my heart wants to say

If the words don't come my way
Hope its still love
Hope it still shows
If the words don't come my way
Hope you still know what my heart wants to say

Sabtu, 14 Agustus 2010

Be Here With Me

Memang benar kata orang kalau cinta itu datang tiba-tiba. Dan kalau sudah dihinggapi, apa aja bisa terjadi. Tidak mengenal usia, tidak mengenal waktu dan malah kadang membuat orang bisa menjadi bukan siapa dirinya. Cerita dibawah ini, terjadi pada seorang anak remaja, usia sekitar 14 atau 15 tahun.

Masih duduk di kelas sekolah menengah pertama. Dan seperti biasa, mulai deh lirik sana sini. Entah mau dibilang cinta monyet atau bukan, masa bodoh lah...yang penting jatuh cinta berjuta rasanya....apalagi kalau cinta pertama, selalu terkenang. Remaja ini memang bukan tipe yang suka bicara apa adanya. Senang dengan seorang cewek pun, bisa dikatakan dia ini bisu. Tidak bisa dengan mudah mengatakan langsung. Tapi memang mungkin dasarnya sudah romantis karena cinta, dia membuat sebuah lagu yang sampai saat ini tidak pernah disampaikan langsung ke cewek tersebut. Dengan bahasa inggris yang masih pas-pas an saat itu, dia akhirnya berbagi disini lirik lagu yang selalu dia simpan di kepalanya saja. Begini liriknya ungkapan dalam hati:

When i see stars in the sky at night
When i see moon shining to me
I got a warmth from the wind's blow
I think it's your touch from far away

Baby, I do miss you all the night
I've been thinking of you day by day
You are like an angel
An angel to me

I want you be here with me
I want hold you closely
You're like dream to me
I want you be here with me
To tell you what i'm feeling
That I love you

Everytime when I'm with you
Everytime when I need you
I want your softly touch in my heart
You are my life
Now and forever

Hampir 20 tahun berlalu.....Memang kenangan indah susah dilupakan.

Dasar cinta, bahasa inggris pas-pas an saja, masih nekat buat lagu dengan lirik bahasa inggris....

Siapa remaja ini dan siapa cewek ini.......Hanya Tuhan dan cinta yang tahu

Senin, 09 Agustus 2010

Nicholas & (not) His Vacuum Cleaner

Entah kenapa cerita ini bisa terlintas untuk menjadi tulisan. Dari judulnya aja, komentar pertama pasti apa hubungannya…??? Memang gak ada hubungannya. Lagipula kalo ada hubungannya, pasti sudah ada yang duluan menulisnya, ya kan? Sederhana aja alasannya. Cerita di mulai dari pertemuan pertama kali dengan seorang teman baru yang baru dikenal 3 hari itupun lewat YM.

Hari Minggu dari hanya sekedar YM tanya mengenai makan malam, akhirnya pertemuan mendadak terjadi sebuah resto sederhana tapi makanannya gak sederhana. Dan seperti biasa tidak boleh menyebut merk. Bukan takut dituntut, tapi tidak dibayar masalahnya ngiklanin nih resto disini. Enak aja, mana ada yang gratisan jaman sekarang.
Seperti biasa karena baru kenal dan ketemu, awalnya biasa bicara hal yang biasa-biasa aja. Tapi, oh ya, teman baru ini dikenalkan oleh teman lama, sehingga hanya sebentar saja sudah bisa akrab. Mungkin karena YM 3 hari sebelumnya, yang membuat kita lebih nyaman.

Mulailah cerita ini itu, cerita aktivitas kita, dan kadang sambil bersenda gurau. Singkat cerita masuklah pada topik pekerjaan teman baru saya ini. Dia seorang guru pre school (kalo gak salah). Salah seorang muridnya, namanya Nicholas, menjadi topic bicara kita. Nicholas ini, bener-bener anak yang berjiwa besar dan bermental baja. Bayangkan hanya bisa bahasa Indo, dia disekolahkan yang bahasa pengantarnya bahasa inggris. Bayangkan perjuangan dia dalam berkomunikasi dengan teman dan gurunya. Sekali waktu dia di suruh ambil tissue, yang diambil adalah botol minuman. Sekali waktu disuruh tutup pintu, dia ambil tissue. Itu pun si guru, teman baru saya ini, sudah ‘memerintahkannya’ bukan dengan kata2-kata saja, tapi sudah sedikit dengan gerakan tangan. Teman saya ini mengaku salah satu guru yang killer (ngaku killer kok bangga…), tahu dong bagaimana kalau dia berkata-kata. Kasihan si Nicholas ini. Sudah disekolahkan di usia yang muda (baru 3 tahun), ditempat yang dia hanya bisa mengandalkan insting dan senyuman pula. Tapi bagus, sejatinya, si Nicholas ini bisa menjadi seorang pebisnis yang handal dengan instingnya serta bakal mempunyai senyuman yang menarik karena sudah dilatih sejak kecil. Sepintas berpikir, keberhasilan yang diajar juga ada sangkut pautnya dengan sang pengajar. Tapi dimana ya? Kalo meminjam istilah di Teori Darwin, ada missing link nya nih….

Mulai larut malam, selain besok masih harus kerja, resto pun sudah mau tutup pastinya. Untung teman saya ini salah satu pelanggan setia. Jadi berlama-lama disana harusnya tidak masalah. Kita semua masing-masing pulang. Memang dasar YM, liat kuning-kuning status, artinya semua masih online. Mulailah chat time dimulai lagi dengan teman saya ini. Yang jelas saya lupa entah dari mana, intinya sedikit membahas masalah otak kiri dan kanan. Saya salah satu menyuka buku yang membahas tentang otak kiri dan kanan, sehingga terbiasa berpikir dari dua sisi kanan dan kiri. Untuk masalah otak kiri dan kanan, kita tinggalkan dulu. Yang bingungnya, tiba-tiba teman saya mengajukan pertanyaan, kalo ngepel pakai tangan kiri atau kanan? (asli terkejut dan bingung saat itu....kenapa jadi ngepel). Ya saya jawab aja, kalo ngepel pakai tangan kiri dan kanan, kalau tidak bisa pegal tentunya. Lalu dia bilang, “kenapa tidak pakai vacuum aja?”. Langsung saja saya tertawa di malam menjelang larut. Baru tahu ada yang punya cara bagaimana ngepel pakai vacuum. Bahkan sampai saya tanya, vacuum cleaner kan? Dan dijawab betul. Tambah lah tertawa. Tapi untungnya teman ini menyadari bahwa itu salah. Gak bisalah ngepel pake vacuum cleaner, biar kata inovatif dan creative sedikit.

Nah dari cerita vacuum cleaner, akhirnya saya tahu dan menemukan the missing link dari Si Nicholas diatas. Bagaimana Nicholas bisa mengerti dan sering salah melulu, karena sang pengajar bisa ngepel pakai vacuum cleaner. Poor Nicholas..But anyway, Nicholas pasti bakal dapat banyak ilmu dari teman saya ini, teacher nya.

Banyak dari kita kadang tidak mengerti atau sudah bingung duluan dengan judul yang aneh dengan cerita yang mungkin tida ada hubungannya sama sekali saat ini. Tapi percayalah, apa yang kita dapat hari ini, mungkin akan kita temukan missing link nya suatu hari.

Oh ya, pertama kali disapa di YM oleh teman saya ini, saya tidak balas sampai besok hari, karena dia bilang kenal dengan M*r*y (teman saya yang mengenalkan). Jujur teman saya yang nama M*r*y banyak. Punya tante yang namanya M*r*y juga ada dua. Pada saat itu bingung, harus sapa apa. Harus sapa : “ya gua kenal” atau kalau itu teman tante m*r*y, jawabannya kan juga harus lebih sopan, misal : “ya tante, bisa saya bantu?”. Tapi kalau saja tahu Nicholas lebih dulu, mungkin saya akan sapa : “yes Miss R…Ngomong apa sih lu? Kagak ngerti gua sama bahasa inggris….” ha..ha

For R, met kenalan ya……