Selasa, 15 Desember 2009

Bunga Lili

Bunga memberi tanda sebuah pohon lebih berguna
Bunga memberi tanda keindahan ke empunya
Bunga memberi tanda akan datang buah kehidupan
Bunga memberi kesempatan lebah dan kumbang menjalani hidupnya
Bunga, ketika gugur, memberi kesuburan ke tempat dimana dia tumbuh
Bunga memberi mewangi ke semua orang yang menikmati keindahannya

Ada Bunga, disebut Lili
Ada Kamu, dipanggil Lili

Happy Birthday, Lili

Jadilah Bunga, indah dan mewangi-lah

Selasa, 05 Mei 2009

Sorry, man

Dalam kehidupan sehari-hari, anda dan saya pasti pernah berbuat salah, baik yang tidak begitu besar dimana tidak mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada orang lain maupun yang sedikit lebih besar sehingga mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada orang lain. Dan selanjutnya saya yakin bahwa hal pertama yang anda dan saya lakukan adalah meminta maaf pada orang tersebut.

            Namun kadang pula, pasti kita juga mengalami  kejadian dimana seseorang berbuat salah pada kita dengan kondisi yang sama seperti diatas. Dan tentu saja saya yakin bahwa kali ini pasti kita yang akan meminta maaf. Kalau dilihat dari kedua hal tersebut adalah proses atau kejadian maaf memaafkan tidak akan ada masalah dan tidak perlu diperdebatkan, apalagi kalau sampai ditulis-tulis seperti ini.

            Pernah sekali waktu saya bertemu dengan orang yang sedang dalam ‘voltase yang tinggi’. Dia sedang benar-benar marah sebab ada seseorang yang sedang berbuat salah padanya. Orang yang bersalah tersebut, dari mulutnya telah ‘mengalir dengan deras’ kata maaf. Namun orang yang sedang ‘tune in’ tetap saja tidak menhentikan kemarahannya. Memang orang yang bersalah ini sudah agak sering berbuat salah, sehingga sebagian dari diri saya mengatakan bahwa wajar juga sih jika dia kena marah. Tapi sebagian dari diri saya mengatakan bagaimana ini bisa selesai jika kata maaf yang telah dikeluarkan tidak ‘berfungsi’ sebagaimana mestinya apalagi jika dibandingkan dengan apa yang telah saya sebutkan diawal tulisan ini.

            Sebenarnya saya sendiri pun juga bingung (kalau anda juga bingung, sama dong), bagaimana bisa memaafkan atau dimaafkan oleh seseorang jika ada perbuatan salah yang terjadi.

            Pernah sekali saya atau mungkin anda juga, mendengar bahwa untuk bisa memaafkan kita perlu apa yang namanya sabar, berbesar hati dan lapang hati. Jujur saja mendengar namanya saja saya sudah cukup takut jika disuruh mendefinisikannya apalagi jika disuruh untuk melaksanakannya. Saya yakin anda akan sependapat dengan saya mengatakan : “Itu sih berat benar ”.

            Seorang terkenal yang bernama Mahatma Gandhi, pernah berkata :”Apabila anda benar anda tidak perlu marah. Apabila anda salah anda tidak boleh marah”. Sepintas saya berpikir bagaimana seorang Mahatma Gandhi menjalani hidupnya sehari-hari sampai akhir hayatnya. Separuh bagian ke belakang dari kalimat itu tentu saja mudah dilakukan, tapi bagaimana dengan separuhnya lagi yang ada didepan ? Anda tidak perlu marah jika anda benar ?

            Mahatma Gandhi merupakan tokoh atau public figure yang sangat berpengaruh terhadap sejarah kehidupan rakyat dan negara India. Walaupun Beliau sudah lama meninggal, namun banyak ajarannya yang dipakai oleh rakyat India.

            Lalu akhirnya saya sadar bahwa sabar, besar hati dan lapang hati dimulai dengan tidak perlu marah jika anda benar. Anda pasti akan mengatakan saya sedang bermimpi atau apa saja. Saya sendiri pun tidak keberatan sebab memang ini semua dimulai dari ‘my imagination’.

            Oleh karena itu saya hanya mengajak anda semua (itu juga jika anda mau), jika ada orang yang bersalah pada anda dan meminta maaf pada, cobalah untuk memaafkannya tanpa harus marah terlebih dahulu. Bahkan bila orang yang bersalah terhadap anda tersebut tidak mengucapkan kata maaf, baik disengaja maupun tidak sengaja, anda pun tidak perlu marah, cukup bayangkan saja orang bersalah terhadap anda itu sedang bilang : “Sorry, man”.

            Anda pun tidak perlu bertanya kepada saya bisa anda peroleh. Saya menyebutkan dua alasan. Pertama, Banyak orang bilang kalau anda suka marah akan lebih cepat tua (saya sendiri agak kurang percaya). Namun ada sebuah penelitian mengatakan jika anda tertawa anda menarik atau menggunakan 3 buah otot wajah atau muka. Sedangkan jika anda marah, maka akan menarik 75 buah otot wajah atau muka (nah, kalo ini saya agak sedikit percaya jika marah bisa lebih cepat tua). Kedua, dengan ‘hati’ Mahatma Gandhi selalu mendapat tempat di hati rakyat India sampai sekarang. Oleh karena itu bisa saja anda juga mendapat tempat di hati pada orang yang telah anda maafkan tersebut. Ingat tanpa marah-marah.

Rabu, 08 April 2009

THE BEAUTY

Siapakah wanita tercantik didunia ? anda……Lalu…..siapakah wanita tercantik di dunia ? anda…Mohon maaf saya sedang tidak memuji –muji anda semua, terutama kaum wanita. Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang diajukan oleh sang ratu jahat dalam cerita snow white. Alkisah dalam cerita itu, sang ratu memiliki cermin ajaib yang selalu bisa menjawab pertanyaan sang ratu jahat. Itu jaman dulu. Nah kalo jaman sekarang?

 

Di jaman sekarang, kecantikan selalu menjadi tolak ukur penampilan dan ‘nilai’ seseorang, terutama kaum wanita. Siapa sih yang tidak bangga, kalo terlahir dengan memiliki kecantikan yang luar biasa. Bahkan yang namanya kontes kecantikan semakin banyak saja di selenggarakan. Untuk sebuah kecantikan, bahkan kaum wanita pun rela berkorban untuk mendapatkannya. Entah jadi langganan (baca : kecanduan) salon kecantikan atau rela berjalan kesana kesini untuk membuat dirinya semakin cantik. Yang paling ekstrim adalah ‘mereparasi’ bentuk tubuh. Ada yang dari kelebihan dikurangi, ada yang kekurangan ditambahi, bahkan ada yang masa bodoh pokoknya, kurang atau lebih, reparasi itu kudu (yang ini sih, mungkin dikira lagi modifikasi mobil kali)

 

Kecantikan fisik memang mau tidak mau dijadikan sebagai dasar dalam pergaulan di jaman sekarang. Jarang yang  secara fisik mempunyai kecantikan, merasa minder atau malu dalam bergaul. Kenapa? Karena yang kurang cantik saja percaya diri kok. Kenapa yang cantik tidak?

 

Kecantikan fisik juga dijadikan dasar pertama (bukan utama) dalam seseorang terutama kaum laki-laki dalam memilih pasangan hidupnya.Walau banyak tidak mengakui, namun itu bukanlah rahasia lagi. Selain itu banyak pula, banyak keputusan-keputusan dalam hidup seseorang yang berdasar oleh sebuah kecantikan.

 

Seorang teman penulis terkenal, bilang bahwa kecantikan itu ada dua macam. Yang pertama adalah seperti gunung. Maksudnya adalah dari jauh kelihatan indah dan menarik dan dari dekat terlihat kurang menariknya atau jeleknya. Lalu tipe yang kedua adalah tipe angkot (angkutan kota). Nah kalo yang ini maksudnya adalah jauh dekat sama saja (ha..ha…). Tapi ada benarnya juga pendapat ini. Seharusnya kecantikan yang dimiliki adalah yang dari jauh maupun dekat adalah sama. Dan kecantikan yang dari jauh dan dekat sama saja harusnya adalah kecantikan yang datang dari dalam. Bahasa kerennya sih Inner Beauty.

 

Jujur saja, apa yang namanya inner beauty pun susah untuk dibahas secara rinci. Banyak yang bilang bahwa inner beauty itu bukan kecantikan fisik, tapi kecantikan dalam bersikap, bertutur kata dan banyak lagi. Yang penting tidak ada hubungan sama sekali dengan fisik. Ada yang bilang bahwa yang biasa suka bicara inner beauty itu adalah orang yang secara fisik kurang kecantikannya. Maka itu, tidak perlu lah membahas polemik ini. Lalu apa sih kecantikan itu ?

 

Kecantikan itu menurut saya sih adalah rahmat Tuhan yang diberikan kepada kita dengan cara dititipkan pada orang lain untuk kita nikmati. Dua alasan yang mendasari pendapat saya ini adalah entah inner beauty atau physical beauty harusnya bisa kita nikmati toh. Wanita cantik nan baik hati, saya rasa mana ada yang tidak mau berteman dengannya. Yang kedua. Pernah ada yang memperhatikan kalau wanita cantik itu sering melihat cermin? Mau tahu alasannya? Mudah saja. Si cantik ini juga ingin ikut menikmati rahmat Tuhan.

 

Terakhir, kecantikan itu harusnya ada pada setiap kita semua. Hanya kadang kita banyak yang tidak menyadarinya atau menyalahgunakannya. Jadi, always be beautiful. Beautiful in the way you are.

Sabtu, 14 Maret 2009

BLIND IS LOVE (A True Story)

This Is Short Story About "Blind Is Love"

My name is Linda.
Since we first date until got married, 
people said that : 'my husband is good looking'
I just can know it from others because.......
I'm Blind
If people said, love is blind...
For my lovely husband said, blind is love.
My husband's name is Budi

Maybe, Blind means : Budi Linda

Dedicate to Budi and Linda (Feb, 2009)

DEPENDS ON WHAT YOU GIVE

Alkisah, ada seorang kakek yang kaya raya. Sang kakek mempunyai 3 orang cucu. Pada saat sebelum meninggal, sang kakek sudah membuat surat wasiat untuk pembagian harta kepada ketiga cucunya. Sesaat setelah sang kakek meninggal, maka dipanggilah ketiga cucu kakek tersebut. Si cucu pertama dengan yakinnya bahwa ia akan mendapat bagian yang terbesar. Sedangkan si cucu terkecil, hanya berharap mudah-mudahan harta peninggalan sang kakek bisa dikelola dengan baik oleh kedua kakaknya. Singkat cerita, akhirnya bukan cucu pertama atau kedua yang mendapatkan warisan, tapi adalah cucu terkecil yang mendapatkan seluruh warisan. Lho kok bisa? ternyata di surat wasiat yang dibuat, sang kakek memerintahkan agar warisannya dibagikan kepada cucu yang mengingat tanggal ulang tahunnya. Sudah pasti, si cucu ketiga lah yang mengingat tanggal ulang tahun si kakek.

Memang cerita diatas mungkin hanya sebuah cerita. Tapi yakinlah, bahwa banyak kok yang mungkin suka lupa kapan ulang tahun kakek kita. Tapi kalau kakek kita mewariskan warisan 10 juta dollar, saya yakin ngak ada yang bakal lupa kalau angkanya 10 juta dollar.

Dari cerita diatas, dalam hidup justru kita selalu diingat oleh orang lain bukan dari apa yang kita peroleh, justru dari apa yang kita berikan. Banyak orang yang justru berusaha untuk mendapatkan sebanyak mungkin supaya diingat atau selalu dikenal oleh orang lain, dengan melupakan untuk memberi. Adalah wajar jika seseorang ingin berusaha agar dirinya selalu diingat, dikenal oleh orang lain. Adalah suatu kebahagian, jika bisa selalu diingat, dikenal dan bahkan dikenang oleh orang lain. Si cucu ketiga, mungkin memang sudah diingat oleh sang kakek, karena dia sudah terlebih dahulu memberikan perhatian, yang mungkin kecil, yaitu tanggal ulang tahun sang kakek.

Sebagai penutup tulisan singkat ini, saya hanya mengutip salah satu kata dari Mahatma Gandhi, yang selalu diingat dalam hati oleh rakyat India, yang dimana beliau mengatakan : "happiness depends on what you give, not what you can get". Kebahagiaan yang diperoleh oleh Mahatma Gandhi, dimana selalu dikenang oleh rakyat India, ternyata didapat dari apa yang diberikan. Mahatma Gandhi, tentu saja bukan sang kakek yang bisa memberikan 10 juta dollar, entah apa yang dia berikan. Konon katanya sesuatu yang disebut Like Heart of Gandhi. 

  

Rabu, 11 Maret 2009

I LOVE MONDAY (5 hal yang membuat kerja itu menyenangkan)

Sudah menjadi takdir bahwa setiap orang itu harus bekerja. Entah dari melakukan hal yang halal maupun yang tidak. Bukan karena kewajiban atau suatu paksaan, tapi sebagai salah satu faktor yang utama, bahwa setiap orang pasti punya kebutuhan, dan kebutuhan inilah yang pasti akan mendorong untuk orang bekerja. Dari kebutuhan yang sifatnya dasar hingga yang tidak dibutuhkan saja, orang kadang tetap memenuhinya.
Namun, dari hal-hal yang ada di dunia ini, banyak muncul pendapat-pendapat yang kadang membuat orang untuk bertanya sebenarnya bekerja itu harus, wajib, atau sekedar aktivitas biasa atau malah mungkin tidak perlu kita bekerja. Sebagai contoh, saya pernah bertemu dengan teman kuliah yang lebih senior dari saya. Ceritanya dia datang ke kampus untuk mengambil ijazahnya yang sudah setahun tidak sempat diambil. Lalu dia bertanya kepada saya, lagi skripsi? Saya jawab, ya. Lalu dia bilang bersyukurlah masih skripsi. Lalu saya tanya, kenapa? Dia bilang mumpung masih belum kerja, saya anjurkan kamu puas-puasin deh sama yang namanya “nganggur”. Lalu dalam hati saya bilang, “Aneh orang ini”. Ketika semua orang membutuhkan pekerjaan dia malah bilang enak nganggur”. Alasan dia berkata seperti adalah kalau sudah bekerja, anda seperti masuk camp konsentrasi, yang ngak bakal ada senangnya. Paling cuma 1 hari (pasti pas pay-day)
Lalu ada lagi seorang teman (yang ini masih mending) yang paling benci kalo dalam bekerja hari Senin. Katanya menurut dia pekerjaan selalu menumpuk di hari senin dan masalah selalu timbul di hari senin. Dia bilang cuma sambil dengar lagu slow aja, serasa dengar lagu-nya sepultura (Metalica juga juga kali ya). Cuma yang mau saya tanyakan ke teman saya ini, kalau pas pay-day nya hari senin, masih sepultura ngak ya?
Dari kedua cerita singkat tersebut, sebenarnya saya juga hampir mirip-mirip dengan kedua teman saya ini. Tapi dari pengalaman saya baik yang sifatnya praktikal maupun edukasional, serta kadang spiritual, sebenarnya bekerja itu adalah yang biasa saja, bahkan menyenangkan. Jujur aja saya I LOVE MONDAY. Malah saya kadang lebih jenuh di hari rabu atau kamis. Cuma satu alasan, biasanya hari rabu dan kamis tidak banyak pekerjaan, sehingga rasanya rugi kalo masuk kantor. Lebih baik jalan-jalan aja. Tapi ya kita tetap harus bekerja, karena itu yang harus kita lakukan. Dan sekarang saya tidak masalah mau hari apapun.
Oleh karena itu saya ingin membagikan beberapa hal yang membuat saya bisa dan mau mencintai pekerjaan, mau hari apapun termasuk Senin atau Rabu. Tapi sebelumnya, jelas dibutuhkan kemauan kita untuk mengubah cara pandang atau pola pikir kita dulu. Sebab jika seseorang aja sudah bisa menjalaninya, masa kita tidak bisa. Atau paling tidak di coba lah. Jangan sampai terjebak oleh situasi yang anda ciptakan sendiri (being trap by your own situation). Kenapa saya bilang by your own situation? Karena mungkin bisa kita ubah tapi kita tidak mau mengubahnya, bahkan berharap pada orang lain, dan selalu dengan alasan yang sama setiap minggu.

Ada sebuah cerita yang disampaikan oleh Frank Koch dalam Proceedings, majalah Naval Institute :
Dua kapal tempur yang diserahkan kepada skuadron pelatih telah beberapa hari bermanuver di laut di bawah cuaca yang buruk. Saya ditugaskan di kapal tempur yang satu dan sedang berjaga suatu malam. Jarak pandang sangat buruk akibat kabut, maka sang kapten pun tetap terjaga untuk mengawasi segala kegiatan. Tidak lama setelah hari gelap, seorang petugas jaga melaporkan, 
“Ada lampu yang menyorot ke sebelah kanan”.
“Apakah lampu itu diam atau bergerak mundur?” sang kapten bertanya. Sang petugas menjawab, “Diam, kapten”, yang berarti kami terancam bahaya tabrakan dengan kapal tersebut.
Lalu sang kapten berseru kepada sang petugas sinyal: “Berikan sinyal kepada kapal itu: Kita bisa tabrakan, tolong mengubah arah 20 derajat”. Balasannya: “Anda saja yang mengubah arah 20 derajat”. Sang kapten berkata. “ Disini kapten, tolong ubah arah anda 20 derajat”.
“Saya hanya pelaut kelas dua”, demikian balasannya, “Sebaiknya andalah yang harus mengubah arah 20 derajat”.
Ketika itu sang kapten marah. Bentaknya, “Ini kapal tempur tahu! Cepat ubah arah 20 derajat”;
Balasannya, “Di sini mercu suar”.
Maka kamilah yang mengubah arah


Menurut Art Berg, dalam bukunya the impossible thing just take a little longer, bahwa masalahnya bukanlah apa yang tidak bisa anda perbuat, melainkan apa yang tidak mau anda perbuat. Sebagai informasi, Art berg seseorang yang mengalami cacat tubuh quadriplegic (fungsi keempat anggota utama tubuh menjadi terbatas).

Saya mendapatkan ada lima hal yang membuat saya bisa menikmati pekerjaan setiap hari (walaupun tidak bisa setiap hari selama 360 hari). Kelima hal tersebut adalah:

1. Kita bekerja itu bukan mencari rejeki tapi menjemput rejeki
AA Gym, dalam tulisannya yang berjudul Prinsip-Prinsip Bisnis Dalam Islam, mengatakan, kalau kita berbisnis (bekerja) itu hanya mencari makan apa beda dengan kambing, kalau bekerja itu hanya mencari uang apa beda dengan garong. Kedua sama-sama mencari makan dan uang. Apalagi mencarinya memakai peribahasa membanting tulang demi sesuap nasi. Kalo ada orang yang seperti ini, pasti diejek, "kasihan deh loe. Sudah tulang yang dibanting, cuma sesuap yang didapat. Oleh karena itu bekerja itu bukan mencari rejeki, tapi menjemput rejeki. Kenapa ? Sebab kalo mencari belum tentu mendapatkan. Bedakan antara menjemput dan mencari. Sebagai contoh : kalo saya bilang mau jemput istri di salon, sudah pasti saya sudah punya istri dan sedang di salon. (kecuali menjemput yang lain). Tapi kalo saya bilang mau cari istri di salon, sudah pasti saya belum punya istri dan tentu saja belum tentu dapat, kasihan kan. Oleh karena itu, masa cuma Tuhan suruh jemput rejeki yang Dia sudah persiapkan aja kita tidak mau? Dan segala sesuatunya itu harus dimulai pada hari senin. Jadi itulah hal yang membuat kenapa saya I Love Monday juga, Selain saya pikir juga tidak ada gunanya. Sebab ada minimal 52 monday setahun, jadi anda semua akan benci-benci-an paling enggak minimal 52 kali setahun. Alangkah kasihannya

2. Dalam bekerja, uang bukanlah tujuan utama
Masih dari AA Gym, beliau menyampaikan, bahwa dalam bisnis atau bekerja uang adalah nomor sekian. Namun yang paling penting adalah :
  1. Dalam bekerja apa yang kita lakukan bisa menjadi amal. Yaitu dengan niat dan cara yang benar.
  2. Dalam bekerja kita harus bisa menjadi lebh baik
  3. Dalam bekerja kita bisa menambah ilmu, pengalaman dan wawasan. Istilah nya jika uang yang kita dapatkan harus bisa meng-up-grade diri kita.
  4. Dalam bekerja kita juga bisa menambah kawan atau saudara. Menambah silahturahmi. Buat apa bertambah rejeki tapi bertambah pula musuh.
  5. Dalam bekerja kita juga bisa memberikan keuntungan bagi orang lain.
Selanjutnya secara tegas, AA Gym menyampaikan punyalah hati yang jujur dalam bekerja. Logikanya, Tuhan yang menyuruh jujur, Tuhan juga yang memberi rejeki, untuk apa harus tidak jujur? 

3. Dalam bekerja harus punya hati yang melayani
Saya mendapatkan inspirasi ini dalam sebuah majalah yang diterbitkan oleh Bank BCA. Didalam majalah tersebut ada seorang yang menyampaikan pendapatnya seperti ini: “Dalam bekerja harus mempunyai hati yang melayani, kalau tidak, berharaplah warisan". Melibatkan hati itu memang diperlukan dalam kita bekerja dan saya rasa bukan sekedar bekerja saja. Hati merupakan sumber kehidupan kita Jika anda tidak punya hati, jelas anda tidak punya perasaan. Kalau anda tidak punya perasaan, apa anda pantas disebut manusia. Apa beda anda dengan kambing yang cari makan diatas atau mungkin anda seorang robot. Dengan hati, kita bisa bekerja dengan baik dan mungkin anda pasti juga berusaha untuk tidak merugikan orang lain. Tapi bagaimana kalau yang rugi itu diri kita sendiri?
Dalam bukunya, Marketing with Love, Ippho Santosa membahas tentang Balanced Work Triangle, dan dengan sedikit meringkas (Maaf Mas Ippho) saya dapat prinsip kerja, yaitu prinsip 3 AS, yang pertama kerAS(work hard), lalu cerdAS (work smart), dan yang ketiga IkhlAS (work sincere). Selanjutnya beliau menyampaikan dalam bahasa kerennya, keras itu AQ, kalo cerdas itu EQ dan IQ, sedangkan Ikhlas itu SQ. Nah, jadi jika yang rugi itu kita sendiri, kita memang butuh yang namanya keikhlasan. Dan sekali lagi keikhlasan itu butuh hati.

4. Kita harus mencintai pekerjaan kita
Pada poin ketiga itu artinya, dalam bekerja kita haru berusaha mencintai orang-orang yang ada di sekitar kita, walaupun kadang sulit. Sedangkan pada poin ini, kita harus bisa mencintai pekerjaan kita. Seorang teman mengirimkan e-mail kepada saya sebuah artikel, yang berjudul “Love Your Job But Never Fall In Love With Your Company”. Artikel ini berisi cerita dari seorang CEO sebuah perusahaan IT dari India berbicara dalam sebuah sesi dengan para karyawannya tentang filosofi ini. CEO ini termasuk dalam 50 besar orang yang paling berpengaruh dalam dunia bisnis di Asia (versi majalah Asiaweek). Dalam pembukaannnya, beliau mengambil pendapat dari Narayana Murthy, yaitu “Cintailah pekerjaanmu, tapi jangan pernah jatuh cinta kepada perusahaanmu. Karena kamu tidak pernah tahu kapan perusahaanmu berhenti mencintaimu”. Intinya beliau, menyampaikan bahwa dengan mencintai pekerjaan, kita bisa sebisa mungkin bekerja sebaik mungkin. Sebisa mungkin menghindari kesalahan yang mungkin saja juga juga dalam membetulkan kesalahan-kesalahan yang ada selain menghabiskan waktu, juga tenaga dari orang lain yang bekerja dengan kita baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan di akhir, dia memberikan dua langkah yang cukup bagus. Pertama, kita harus bisa memberikan contoh, apalagi kita sebagai seorang atasan. Lalu yang kedua adalah mau menjalani hidup yang seimbang. Untuk hal ini dia memberikan langkah-langkah yang bisa membantu :
  1. Bangun pagi, sarapan dengan menu yang baik, lalu berangkat bekerja
  2. Bekerjalah dengan keras dan pintar selama 8 atau 9 jam sehari.
  3. Pulanglah ke rumah
  4. Baca buku atau komik, menonton film yang lucu, kumpul-kumpul dengan rekan, keluarga, bermain dengan anak-anak, dll
  5. Makan yang sehat dan tidur yang cukup
(Langkah-langkah ini disebut sebagai recreating. Mengerjakan langkah 1, 3, 4, dan 5 akan memungkinkan langkah 2 dilakukan secara efektif dan seimbang)

Bekerja secara normal dan hidup seimbang adalah konsep sederhana, kalau sulit itu hanya butuh kemauan untuk berubah dan melakukannya..

5. Mau memperhatikan hal-hal yang kecil
Kadang kita suka meanggap hal yang kecil itu, ya kecil, tidak perlu diperhatikan atau maaf, karena kecil jadi ngak kelihatan deh. Misal proses pemilihan baju yang akan dipakai bekerja pada hari itu. Ada baiknya dilakukan malam sebelumnya. Sebab jika dilakukan pada pagi hari mungkin dengan keterbatasan waktu, anda belum sempat puas memilih sudah harus berangkat kerja dan memakai baju yang mungkin anda belum cocok. Sudah pasti kesal dan dibawa deh kesal itu ke tempat kerja. Ada yang mengusulkan, jika mungkin dengarlah lagu-lagu favotir anda di pagi hari, yang bisa menyenangkan hati anda (kan mendapatkan yang anda favoritkan). Dengan memperhatikan hal-hal yang kecil ini, diharapkan kita bisa tidak membayangkan setumpuk pekerjaan yang mungkin saja sudah menunggu anda. Sebab membayangkan saja sudah membuat anda kesal. Apalagi begitu tiba di tempat kerja.

Dan pada akhirnya, saya mau mengajak anda untuk tetap sehat. Penting sekali. Buka sekedar makan yang sehat tapi juga aktivitas-aktivitas yang dilakukan diluar pekerjaan. Sehat pun menurut saya bukan sekedar sehat. Saya mendapatkan definisi yang sehat yang cocok buat saya adalah dari Deepak Chopra M.D, Beliau bilang "Healty is not just the absence of disease, but inner joyfulness that should be ours all the time". Jadi sudah cocok kan, bekerja dengan hati, mempunyai tubuh yang sehat dengan kesukaan dan keceriaan yang selalu ada dalam hati setiap saat.

Minggu, 01 Maret 2009

SETANGKAI BUNGA YANG INDAH, TAPI……...

Suatu hari ku berjalan, di jalan yang tidak pernah kulalui

dan kuterus berjalan, berjalan

Lalu ditengah perjalanan kumelihat sebuah bunga yang indah

sangat indah, indah dan indah

Dalam hati bertanya, dan terus bertanya

siapa pemiliknya? Adakah?

Ingin hati, bukan sekedar memandang, tapi memiliki

namun sekali lagi, hati bertanya, adakah?

Kuulurkan tanganku untuk memetik bunga itu,

namun kutarik lagi tanganku.

Terus berulang-ulang kulakukan hal itu,

namun sekali lagi, dan lagi hati bertanya, adakah?

Dan aku hanya diam memandang………


Lalu datang orang pertama dan berkata :

“Petiklah bunga indah itu. Sepertinya tidak ada pemiliknya”

“Lakukanlah. Bunga yang indah jarang ditemukan”

Kuulurkan tanganku lagi, memetik bunga tersebut. Namun…..

Datang orang kedua dan berkata :

“Aku pernah melihat bunga itu. Awas ada durinya”

“Bunga indah di tepi jalan yang tidak tahu pemiliknya, mungkin ada durinya”

Kutarik tanganku kembali……dan kutermenung……diam

Datang orang ketiga dan berkata :

“Mengapa kau termenung? Apakah karena bunga indah itu?”

Kujawab : “Ya. Apakah kau kau tahu bunga itu? Apakah ada durinya?”

Dan dia berkata : “Hampir setiap bunga yang indah, pasti berduri”

“Namun aku pernah mendengar, bunga itu pernah terluka oleh seseorang”

“Seseorang yang pernah melewati dan memetiknya”

“Lalu karena suatu hal, dia tinggalkan bunga itu ditepi jalan lagi”

“Saya dengar, bunga itu mempunyai duri yang tajam dan……racun”

Aku hanya diam dan hatiku…….kenapa aku ingin memetiknya?

Lalu datang orang keempat dan berkata :

“Jika ingin memetiknya, petiklah”.

“Kalau memang ada durinya, biarlah tanganmu yang merasakan”

“Kalau memang ada racunnya, biarlah kau yang menentukan, mau bertahan atau tidak”.

“Lagipula duri dan racunnya, kalau memang ada. Jika tidak…..?”

Kutermenung……kalau memang ada, jika tidak?


Dan semua orang lainnya juga melihat diriku yang gundah.

Jika kujawab tidak, mereka melihat mata-ku. Jendela hati.

Namun mereka memberikan perkataan yang sama.


Lalu kuteringat…..

Jika kau ingin merasakan sesuatu, tidak bisa hanya dengan memandangnya,

harus kau makan jika itu makanan, harus kau minum jika itu minuman.

Sampai pada saat itu baru bisa kau tahu manis dan pahitnya.


Dan akhirnya kuputuskan untuk mencoba memetiknya, dan……..

Kurasakan durinya, tapi tidak seperti yang orang – orang gambarkan,

dan aku bisa bertahan. Sakit tapi kuingat :

“Hampir setiap bunga yang indah, pasti berduri”

Sekilas bunga ini pun tersenyum padaku.

Jadi tidak terasa sakit durinya.

Kurasakan semerbak harum wanginya, dan dia terus tersenyum,

Dan aku hanya bisa berkata :

“Belum pernah ada setangkai bunga indah yang pernah kulihat dan ingin kumiliki”

“Apakah kau bisa mendengar suara hatiku?”……………………………………

…………………………………….

Entah sudah mendengar atau belum, dia hanya tersenyum dan terus tersenyum.

Sampai suatu hari aku merasakan, sesuatu yang, sungguh, aku pun tidak tahu.

“Inikah racun itu? Aku seperti tidak dapat melihatnya, sungguh, tidak melihatnya”.

“Apakah aku sudah buta…..?

“Atau sejak awal aku sudah terkena racunnya? Sehingga buta mataku dan hatiku”

“Tidak, tidak. Mataku selama ini melihat terus senyumnya. Tapi hatiku……?”

“………atau senyumnya itu…….?


Sekarang dengan waktu yang tersisa, aku akan mencari jawabannya.

Ku tak bisa terus diam disini, karena masih ada jalan di depan yang harus kulewati.

Hatiku kadang berbicara :

“Ini bukan racun, tapi betul, sesuatu yang, sungguh, aku pun tidak tahu”

Dan aku pun bertanya :

“Tetap diam berdiri disini atau terus berjalan dengan atau tanpa bunga indah ini?”


Untuk sementara aku berpikir,...........

Memang setangkai bunga yang indah, tapi........................

(Mkr, 2005)

Sabtu, 28 Februari 2009

Smile

Smile though your heart is aching
Smile even though its breaking
When there are clouds in the sky, you'll get by
If you smile through your fear and sorrow
Smile and maybe tomorrow

You'll see the sun come shining through for you
Light up your face with gladness
Hide every trace of sadness
Although a tear may be ever so near
That's the time you must keep on trying
Smile, whats the use of crying?
You'll find that life is still worthwhile
If you just smile


Smile - Song By Nat King Cole (1954)

KEEP ON SMILING

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin banyak beberapa orang yang mengalami suatu kejadian yang dimana berhubungan dengan tersenyum. Banyak orang yang mengenal atau bahkan jatuh cinta dari sebuah senyuman. Layaknya cinta pada pandangan pertama, ini seperti cinta pada senyuman pertama. Atau jika kita melakukan sesuatu dengan pekerjaan kita dan ketika dilaporkan pada atasan kita, maka ketika melihat dia tersenyum akan membuat kita juga tersenyum, ini berarti bertanda baik

Namun apakah hal-hal yang berhubungan dengan senyum pasti menghasilkan hal-hal yang menyenangkan ? Saya rasa anda harus berpikir ulang jika anda mengatakan ya. Banyak orang di rumah sakit jiwa yang kadang setiap hari tersenyum namun apakah anda ingin digolongkan dalam kategori mereka jika anda murah senyum setiap hari ? Saya rasa pasti jawabannya tidak. Atau jika anda sering menonton film atau sinetron, maka anda akan sering melihat senyum yang menghasilkan kepuasan tingkat tinggi adalah ketika melihat sedang menertawakan musuh

Lalu bagaimana dengan senyum yang menghasilkan kedamaian, kebahagian dan hal-hal lainnya yang sejenis ? Sebenarnya ini bukanlah hal yang sulit dilakukan. Seperti contoh diatas, sekelompok orang yang menghuni rumah sakit jiwa, mereka tersenyum bahkan setiap hari tetapi mereka tidak memiliki makna atau arti dari senyuman mereka sendiri. Jadi yang pertama, senyuman yang menghasilkan kedamaian, kebahagian dan hal-hal lainnya yang sejenis adalah senyuman yang memiliki arti atau makna, baik itu untuk diri sendiri apalagi juga bisa memberi makna untuk orang lain. Malah jika merujuk pada pepatah marah bisa membuat orang cepat tua, maka saya agak yakin jika tersenyum bisa membuat orang awet muda walaupun mungkin hanya sebuah kontribusi kecil

Yang kedua adalah senyuman itu bisa membuat orang tersenyum juga. Seperti pada contoh diatas yaitu ketika melaporkan pada atasan kita, maka ketika melihat dia tersenyum akan membuat kita juga tersenyum, ini berarti bertanda baik. Dari kejadian ini mungkin saja bisa membuat sang karyawan menjadi lebih termotivasi dalam bekerjanya. Mungkin saja sang karyawan itu akan memberikan seluruh kemampuannya dalam pekerjaan. Seperti pepatah saja yang mengatakan “give me one smile, and i give you a whole world”, alangkah enaknya hanya dengan dengan satu senyuman, seluruh dunia bisa menjadi milik kita dan saya yakin kita semua akan sepakat untuk mengatakan it’s a wonderful life

Oleh karena itu, dalam aktivitas anda sehari-hari, keep on smiling-lah, and with so meaningful, karena seluruh dunia, baik yang dari dalam diri anda sendiri maupun yang dari luar akan selalu bersama anda. Inipun juga hanya sebuah ajakan sebab saya takut anda-anda semua jika tidak terbiasa tersenyum, maka anda akan lupa bagaimana senyuman yang mempunyai arti tersebut dan ketika anda ingin memulainya yang saya takutkan anda mungkin sudah terlambat atau yang paling parahnya anda bisa dimasukkan sebagai balon (bakal calon) penghuni tempat dimana sebagian dari sesama kita yang tersenyum setiap hari namun tanpa arti seperti contoh yang saya sebutkan diatas

JUST ENJOY IT

Dalam kehidupan sehari-hari, anda dan saya mungkin sering mengalami kejadian atau hal yang dimana kadang kita tidak terlalu suka dengan apa yang harus kita lakukan atau sesuatu yang terpaksa kita lakukan. Baik itu yang dilakukan untuk orang lain atau bahkan untuk diri sendiri. Untuk yang orang lain, mungkin wajar jika kita sedikit mengeluh. Namun jika itu untuk diri sendiri, rasanya aneh juga. Untuk hal yang terakhir ini saya pernah mengalaminya

Sekitar akhir September 2001, waktu itu saya hendak nonton di bioskop, sesampainya saya di depan loket, ternyata film yang hendak saya tonton telah dimulai karena film ini mempunyai durasi lebih lama dari film normal. Jadi dengan sedikit kesal karena telah tiba di bioskop, saya terpaksa nonton film di theater lainnya (dari pada enggak nonton sama sekali, habis sudah sampai di bioskop). Judul filmnya adalah ‘Princess Diaries’ yang dibintangi bintang film senior Julie Andrews dan bintang muda Anne Hathaway. Dengan kondisi kesal dan ragu-ragu apakah film ini bagus atau tidak, saya masuk ke theater dengan terpaksa

Namun dengan rasa terpaksa ini, ternyata saya mendapat suatu kejadian yang saya rasa jarang ditemui. Saya malah ingin kejadian hari itu bisa terjadi lagi (walaupun kalau bisa tidak dengan film yang tidak diinginkan). Kejadiannya kira-kira seperti ini : salah satu dari penonton yang ada ternyata tidak kalah lucu dengan filmnya. Selain mempunyai tertawa yang sangat lucu sehingga semua penonton di theater ikut tertawa karena tertawanya dia tadi. Saya pun begitu. Bahkan rasa kesal dan terpaksa yang tadi ada pun sudah hilang. Malah ketika dalam suatu scene pada film yang saya tonton ini, ketika dimana bintang utamanya mendapat tepuk tangan pada film itu, dia juga memberikan tepuk tangan dan yang paling lucunya dia juga sambil melakukannya dengan berdiri (standing ovation). Tentu saja yang terjadi semua penonton tertawa melihatnya.

Namun yang saya ingin ceritakan dan bagikan bukan itu saja. Tetapi adalah sebagian kata yang ada pada film itu, yaitu : “kita hidup sekarang berada di antara dua hal, yaitu apa yang kita inginkan dengan apa yang bisa kita capai, yang dimana dua hal itu kadang menghimpit kita. Oleh karena itu yang bisa lakukan adalah dengan menjalaninya”. Lalu spontan saya merasa saya baru saja mengalaminya ketika saya hendak membeli tiket pertunjukkannya. Dalam hal ini, saya tidak mendapat apa yang saya inginkan, tetapi mendapat apa yang bisa saya peroleh (capai)

Oleh karena itu, setelah saya selesai keluar dari theaternya, saya hanya bisa bersyukur bahwa hari ini, walaupun hanya hal yang kecil, saya baru saja mengalah pada diri sendiri (keinginan diri), dan ternyata saya mendapat apa yang bisa saya peroleh atau capai. Mungkin pada saat itu saya tidak akan mendapat hiburan extra dari salah satu penonton yang saya ceritakan diatas dan juga suatu ‘kalimat’ yang sangat berguna bagi saya dalam menjalani hidup saya di masa akan datang

Dengan sedikit meminjam ‘spirit’ dari kalimat yang saya dapat dari film tersebut, maka saya mengajak anda bersama-sama saya untuk mempunyai spirit ’jalankan saja’ lalu saya hanya bisa menambahkannya saja yaitu : and just enjoy it

Rabu, 25 Februari 2009

JATUH CINTA SETIAP HARI

Jika ditanya, setiap orang pasti tidak suka dengan apa yang namanya jatuh. Entah itu jatuh sakit, jatuh miskin, atau jatuh-jatuh yang lain. Namun jika saya sebut kata jatuh cinta, pasti semua akan bilang ‘entar dulu’, jika saya mengambil kesimpulan tidak suka juga seperti jatuh-jatuh yang lain. Atau dengan kata lain jatuh cinta adalah seperti ‘special falling situation’

Banyak sekelompok orang terutama kelompok umur remaja atau teenager akan menganggap jatuh cinta merupakan suatu pengalaman baru di kelompok usia mereka. Dimana mereka mengenal dan menyukai orang lain yang dimana bukan merupakan orang dekat atau keluarga yang merupakan orang atau sekelompok orang yang mereka kenal pertama kali sejak mereka kecil atau anak-anak. Disinilah mereka mungkin mengenal dari apa yang disebut dengan ‘first love’ sampai dengan ada sebutan ‘cinta monyet’ (yang saya sendiri bingung kenapa monyet yang digunakan sebagai ‘istilah’, mungkin pencetus pertamanya adalah pengikut teori evolusi Charles Darwin)

Selain salah satu jenis jatuh cinta yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi jenis jatuh cinta yang lain, seperti jatuh cinta pada pandangan pertama (love at first sight), Walaupun saya pribadi tidak terlalu percaya dengan hal ini. Kalau memberi kesan pada pandangan pertama, saya rasa ya. Namun untuk sampai jatuh cinta saya rasa apa ya.

Sebelum saya melanjutkan, perlu saya garis bawahi bahwa jatuh cinta yang saya maksud ini bukan terbatas pada jatuh cinta-nya anak muda tetapi juga jatuh cinta atau love feeling kepada orang tua, anak, saudara, atau terhadap suami atau istri.

Seperti telah disebutkan diatas bahwa jatuh cinta merupakan suatu ‘special falling situation’, maka saya rasa alangkah indahnya jika kita bisa jatuh cinta setiap hari. Namun yang saya maksud bukan jatuh cinta seperti kepada wanita lain walaupun sudah beristri. Kalau ini namanya anda bukan sedang jatuh cinta tetapi sedang meminum salah satu racun cinta. Lalu kalau begitu, jatuh cinta setiap hari yang bagaimana ? Kepada orang yang sudah kita kenal, orang tua kita, saudara, anak, suami atau istri-kah? Cinta kepada orang tua, anak atau saudara suda tentu pasti kita iya. Kepada suami atau istri mungkin anda tidak akan menikah jika anda tidak jatuh cinta kepadanya, bukan? Kepada orang yang kita kenal, saya rasa tidak perlu dibahas sebab anda-anda juga sudah jelas.

Jatuh cinta setiap hari adalah dimana kita merasakan cinta yang kita berikan dan kita miliki itu tetap terus ada dan tidak berubah serta rasa cinta itu terus bertambah dari hari ke hari di dalam hidup anda. Lalu bagaimana kita tahu itu terus ada, tidak berubah dan juga bertambah ?

Untuk menjelaskan hal ini, saya akan meminjam sebagian lirik dari lagu ‘everyday i love you’-nya grup nyanyi terkenal, Boyzone. Disana lirik itu mengatakan ‘It’s a touch when I feel bad, It’s a smile when I get mad’. Jadi itu merupakan sentuhan ketika sedang susah atau sulit dan juga bisa memberikan senyuman sehingga orang yang sedang susah atau sulit itu juga bisa tersenyum. Sehingga jatuh cinta setiap hari bisa membuat anda dan semua yang hidup dekat dengan anda merasa kemarin, hari ini dan apapun besok, merupakan hidup yang indah.

Sehingga jika ada sepasang suami istri yang menikah karena cinta pada pandangan pertama (sebagian orang bilang cukup romantis), hiduplah bahagia dengan love at first sight-nya itu setiap hari tanpa harus berubah dan terus bertambah. Sehingga kata ‘i do’ pada janji nikah, tidak berubah menjadi :’ I have been sure married you by love at first sight, because if i take at the second look, i will turn around and runaway’. Atau jika pada orang tua, anak, atau saudara, dengan biasa bilang i love you mom, atau i love you dad, atau i love you son atau i love you yang lain kepada orang-orang yang dekat yang hidup dengan kita, akan membuat anda secara otomatis sedang jatuh cinta setiap hari. Sehingga tidak perlu anda cari, ukur atau mungkin pelajari, sebab anda sedang ada didalamnya

TINGGI

Langit, gunung dan menara adalah beberapa contoh benda yang identik dengan kata tinggi. Setiap kita menyebutkan kata-kata benda tersebut, hampir pasti atribut yang muncul adalah kata tinggi. Bahkan, ketika saya membaca kamus bahasa Inggris, kata tinggi yang diterjemahkan High, dengan penambahan kata on menjadi on high itu mempunyai arti in heaven. Secara mudah kita dapat mengartikan kata tinggi dalam banyak arti, antara lain adalah suatu kondisi dimana berada pada suatu keadaan atau tempat yang berada di atas.
Pengertian yang saya berikan diatas mungkin masih mengandung suatu ketidak-nyataan terhadap dimensi waktu dan tempat. Memang tidak mudah untuk menguraikan secara mudah dan komplit suatu kata seperti tinggi. Seperti kita ketahui, kata tinggi juga bisa melekat sebagai atribut pada kata-kata lain dimana akan menghasilkan kata kiasan seperti tinggi hati
Pada dasarnya banyak orang cukup senang dengan kata tinggi ini. Misalnya, suatu saham perusahaan saat ini berada pada posisi ter-tinggi. Atau lainnya, Orang tersebut mempunyai tinggi badan yang proporsional. Lalu banyak sekali perusahaan yang memakai kata tinggi sebagai atribut pada produknya dalam memasarkan atau mengiklankan produknya. Walaupun sebagian orang senang dengan kata tinggi, ada sebuah produk rokok yang justru memakai kata berlawanan dari tinggi (high) yaitu low, yang cukup berhasil dalam pemasaran dan penjualannya. Namun jika saya menyebutkan sebuah kalimat seperti ini : “Orang tersebut mempunyai ukuran badan tidak terlalu rendah atau pendek”, sudah pasti banyak yang kurang begitu suka, walaupun sebenarnya tidak terlalu rendah dengan tidak terlalu tinggi mengarah pada suatu ukuran yang pasti dan sama
Sekarang saya akan meninggalkan suatu ‘keanehan’ tanggapan terhadap kata tinggi sekaligus dengan antonimnya tersebut. Yang menjadi fokus saya adalah jika kita senang dengan keadaan tinggi tersebut, baik dalam dimensi waktu dan tempat, bagaimana yang harus kita lakukan ? Sekali lagi tidak mudah untuk menjelaskan secara langsung. Oleh karena itu saya akan memberikan suatu contoh atau memakai ilustrasi yaitu layang-layang
Kita semua pasti tahu apa itu layang-layang. Salah mainan atau jenis permainan yang walaupun katanya punya anak kecil, tapi banyak juga orang dewasa yang memainkannya. Bahkan pada beberapa negara, ada hari - hari khusus yang merupakan hari festival layang-layang. Atau bahkan ada yang menyelenggarakan lomba layang-layang. Layang-layang banyak bentuknya. Ada yang memakai warna sebagai faktor kreasi mereka tetapi juga ada bentuk dari layang-layang itu yang dijadikan faktor kreasi. Tetapi seperti kita ketahui bahwa jika ingin memainkan dalam hal ini menerbangkan layang-layang tersebut, hal pertama adalah kita harus mencari titik pusat berat layang-layang tersebut dan kita akan membuat ikatan atau simpul yang pertama. Lalu baru kita sambung dengan benang yang cukup panjang, berbentuk gulungan biasanya
Lalu setelah hal tersebut adalah kita mulai menerbangkan layang-layang tersebut. Banyak cara yang dipakai dalam menerbangkan layang-layang tersebut. Setelah layang-layang tersebut terbang, maka selanjutnya yang kita inginkan adalah agar layang-layang itu terbang lebih tinggi lagi. Pada dasarnya jika ingin layang-layang kita terbang tinggi, kita cukup hanya dengan mengulur dan menarik benang yang ada. Tetapi dengan benang yang ada dan juga kemampuan kita, maka ketinggian layang-layang itu pasti ada batasnya. Akan terjadi kondisi dimana kita sudah kehabisan benang dalam hal ini sudah tidak dapat mengulur lagi dan juga jarak pandang mata kita sendiri
Dari tentang layang-layang diatas, saya ingin mengajak kita membayangkan bahwa layang-layang itu adalah diri kita sendiri. Dalam mencapai suatu keinginan kita yang tinggi, baik kondisi atau posisi, kita harus bisa ‘menarik’ dan ‘mengulur’ diri kita. Dalam suatu waktu kita harus bisa mengulur diri kita, misalnya kita harus berani dalam bertindak dan mengambil keputusan, dalam suatu waktu yang lain kita juga harus bisa menarik diri kita dalam hal ini kita harus bisa mengoreksi dan melihat kembali apa keputusan dan tindakan yang kita ambil sudah tepat. Tepat disini adalah sudah sesuai dengan apa yang menjadi tujuan kita dan sesuai dengan apa yang kita miliki. Bukan tidak sesuai tujuan dan bahkan melampaui batas kemampuan kita. Karena dengan begitu kita akan mengalami kondisi ‘kurang’, yang dimana akan meyulitkan bahkan merugikan kita. Seperti layang-layang kita yang sudah terbang tinggi dengan batas panjang benang yang kita miliki, ketika ia terbawa atau tertarik angin, kita tidak lagi mempunyai panjang benang tambahan untuk menahan tarikan itu, sehingga layang-layang kita yang telah terbang tinggi itu akan putus
Lain lagi halnya jika sekarang kita membayangkan bahwa layang-layang kita itu adalah seseorang yang mempunyai tempat khusus di hati kita. Kita tentu saja sangat menyayangi dan mencintai orang tersebut. Kita tentu ingin seseorang tersebut dalam kehidupannya sehari-hari juga bisa ‘terbang tinggi’. Kita, sebagai sahabat atau orang yang dekat dengannya, harus bisa menempatkan posisi kita, dimana saat kita harus ‘mengulur’-nya dan juga kita harus bisa ‘menarik’-nya. Kepercayaan yang utuh, ketidakadanya keterikatan (dalam hal ini, kita seperti tidak harus menjadi bayangannya) adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan. Kadang kita ingin selalu berada di dekatnya, kita takut seseorang tersebut melakukan hal yang bisa merugikannnya dan bisa juga hal yang akan membuat kita kecewa. Namun kita juga harus bisa untuk ‘menarik’-nya supaya ‘terbang tinggi’-nya itu tercapai. Kita mungkin sebagai sahabat atau bahkan orang terdekatnya, harus bisa mengingatkan dia jika ada hal yang dipandang mungkin kurang begitu baik, dimana dia mungkin tidak menyadarinya. Namun yang terpenting dari semua adalah kita juga harus bisa menghormati seseorang tersebut sebagai suatu pribadi dimana mempunyai hak-hak dan privasinya sendiri, sehingga kita harus menyadari dimana batas-batas kita (dalam hal ini benang yang tidak memiliki panjang tambahan). Selain itu kita juga harus sadar dimana batas kemampuan kita. Jangan sampai kita sendiri, yang karena hal ini, mengalami situasi dan kondisi yang berlawanan dengan arti kata tinggi itu sendiri (Disini identik dengan kondisi jarak pandang mata kita, seperti yang telah disebutkan diatas). Mungkin saja dengan dengan melihat kondisi kita yang seperti itu, dia akan ikut terbawa oleh kondisi kita (identik dengan layang-layang putus)
Oleh sebab itu, kita harus menjadi ‘pemain’ layang-layang yang bijaksana dan disiplin, apalagi layang-layang tersebut adalah layang-layang terindah yang menjadi kesayangan anda.

“ If we have flied high, get lower or straight to the low is
easier than get higher. Know what we are doing and where we are standing are important”.

Selasa, 24 Februari 2009

The Gift

THE GIFT

THE GIFT IS NOT THE PRICE
THE GIFT IS NOT THE VALUE
THE GIFT IS NOT THE PRESENT
THE GIFT IS NOT HOW IT LOOKS LIKE
EVEN SOMETIMES THE GIFT IS NOT THE GIFT ITSELF

BECAUSE THE GIFT IS JUST THE HEART OF GIVING

KECIL PUN BISA JADI KENYATAAN

Suatu hari, sekali waktu seorang remaja berumur 15 tahun, datang ke Jakarta berlibur, hal yang sering di lakukan jika ada liburan kenaikan kelas, malah waktu itu habis Ebtanas SMP lagi. Remaja tersebut menginap di suatu rumah dimana juga tinggal kakak-kakak sepupu-nya yang waktu itu sudah menetap di Jakarta karena kuliah di salah satu universitas swasta terkenal di Jakarta.

Dua orang dari kakak sepupu-nya itu jika pulang kuliah suka membeli salah satu jenis jajanan kecil yang ada di sekitar kampus (maaf jika tidak menyebutkan jenis jajanan kecil tersebut, nanti dikira saya lagi promosi lagi). Karena kebetulan remaja ini sangat menyukai jajanan itu, dia jadi tertarik untuk ikut ke kampus mereka hanya sekedar untuk ikut membeli langsung jajanan tersebut. Jadilah suatu hari dia ikut salah satu kakak sepupu-nya ke kampusnya, kebetulan salah satu kakak sepupu yang lainnya sedang ada ujian akhir. Jadilah dia dengan kakak sepupu-nya itu berangkat menjemput. Hanya agar dapat membayar Rp.100 (tarif mahasiswa pada waktu itu) untuk naik bus, kakak sepupu-nya itu membawa tas yang isinya kosong. Namun yang lebih parah adalah remaja ini. Dia pergi ke kampus itu hanya menggunakan kaos dan celana pendek santai yang biasa dipakai dirumah. Maklumlah habis yang dituju sebenarnyakan bukan kampus tetapi mau membeli jajanan tersebut.

Lalu sesampai di kampus, dia diajak ke suatu gedung dimana kakak sepupu-nya yang lainnya sedang ujian. Gedung yang berlantai 8 tersebut membuat dia terkagum-kagum, maklum datang dari suatu daerah yang namanya Lampung, yang pada saat itu gedung yang ada mentok 3 lantai. Lalu lift yang disediakan menambah kekaguman-nya pada waktu itu. Hanya saja pada waktu itu lift-nya lagi ngadat sehingga dia harus naik tangga sampai lantai 6 dimana kakak sepupu-nya sedang ujian (untung dia ngak ujian di lantai 8, dijamin napas dia bisa senin kamis alias tambah ngos-ngosan).

Lalu dia bilang sama kakak sepupu-nya bahwa kampusnya bagus kaya plaza aja (sekarang sejenis mall). Tinggi, ruangannya banyak, dan ada lift-nya lagi (maklum masih agak dusun). Lalu dalam hati-nya bilang suatu hari dia ingin kuliah disini juga. Hanya sebuah keinginan kecil dari seorang anak 15 tahun Mungkin dari kekaguman-nya, dia sudah jatuh cinta pada kampus ini.

Dari hal kecil yang diingini atau dicita-citakan dari cerita seorang anak kota kecil yang baru berumur 15 tahun yang datang dengan celana pendeknya, saya ingin mengatakan pada anda bahwa hal-hal yang kecil yang terjadi atau ada pada diri anda atau mungkin juga keinginan anda, kemungkinan besar bisa menjadi suatu hal yang penting dan besar di kemudian hari yang dimana akan menjadi bagian penting dari sebagian perjalanan hidup anda.

Ada pepatah yang mengatakan ‘small is beautiful’, saya merasa bahwa hal itu memang benar-benar nyata. Dasar apa yang membuat saya berani mengatakan hal ini ?

Hanya satu alasan. Yaitu tepat 3 tahun kemudian seorang remaja 15 tahun yang saya ceritakan diatas yaitu saya sendiri, menjadi salah satu mahasiswa di kampus tersebut. Bahkan hingga saaat tulisan ini saya buat, saya sedang menyelesaikan program magister (S2) saya di kampus yang sama. (Jakarta, 2001)

DIFFERENCES IN YOURSELF

Kadang setelah hujan turun, saya suka memperhatikan pelangi yang muncul begitu indah seperti ingin mengajak melupakan hujan yang baru saja turun yang mungkin kadang menyusahkan kita entah kehujanan atau mungkin banjir. Pelangi dengan 7 warnanya begitu indah seolah-olah mengatakan I’m still beautiful in different colors. Lalu mulai imaginasi saya berjalan, bahwa kadang-kadang saya ingin menjadi seperti pelangi tersebut, still beautiful in differences.

Seperti kita ketahui, pada jaman dahulu perbedaan-perbedaan yang muncul merupakan suatu hal yang aneh bahkan dapat divonis bersalah. Perbedaan-perbedaan dianggap melanggar atau menyalahi suatu aturan. Namun sepertinya budaya itu sudah mulai memudar. Di jaman sekarang bahkan orang-orang akan senang jika bisa tampil beda dari orang lain. Hanya saja kadang saja hal tersebut malah menjerumuskan diri mereka sendiri.

Seorang pakar pemasaran, Jack Trout, dalam bukunya Differentiate Or Die, mengatakan menjadi berbeda dengan apa yang dilakukan orang lain itu merupakan suatu keunggulan. Oleh karena itu menjadi berbeda itu merupakan hal yang baik. Namun tentu saja tetap dalam aturan-aturan yang berlaku. Namun bagaimana ternyata perbedaan itu ternyata ada pada dalam diri ada sendiri. Kadang apa yang ingin kita lakukan tidak sesuai dengan kebiasaan kita sendiri merupakan hal yang sering terjadi yang merupakan salah satu contoh perbedaan dalam diri sendiri.

Saya tidak akan membahas bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Jujur saja saya bukan ahli psikolog yang saya yakin lebih akan dapat memberikan penyelesaian tentang hal ini. Namun dengan sedikit pengetahuan saya dan tentu saja imaginasi saya, saya hanya mengusulkan bagaimana perbedaan yang ada dalam diri anda sendiri itu anda anggap saja sebagai warna-warna dalam pelangi. Mungkin saja ada orang yang tidak suka akan salah satu warna (baca : sifat atau atribut ) anda. Namun di lain pihak ada yang menyukai salah satu warna anda tersebut. Oleh karena itu saya hanya bisa mengajak anda untuk menjadikan warna-warna yang berbeda yang ada dalam diri anda menjadi pelangi. Anda mungkin bisa membayangkan jika pelangi itu hanya satu warna atau hanya dua warna mungkin ia akan kehilangan atribut indah-nya. Oleh karena itu tetaplah menjadi indah dalam perbedaan yang ada dalam diri anda sendiri (still beautiful in differences, differences in yourself)